10 Jenis Ular Sawah Indonesia dan Cara Mengusirnya

5 min read

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk juga keanekaragaman hayati yang memukau. Salah satu contohnya adalah keberagaman jenis ular yang dapat ditemui di negara ini.

Dalam pembahasan ini, kami akan menjelajahi 10 jenis ular sawah paling populer di Indonesia. Anda akan mempelajari tentang karakteristik, habitat, dan sifat-sifat menarik dari setiap jenis ular ini.

10 Jenis Ular Sawah di Indonesia

Hewan-hewan liar seperti ular sawah seringkali menjadi hama yang mengancam hasil panen di lahan pertanian. Ular sawah adalah hewan reptil yang hidup di lingkungan yang lembap dan berawa-rawa. Mereka dapat merusak tanaman dan mencemari lingkungan sekitar. Berikut 10 jenis ular sawah di Indonesia;

1. Ular Belang (Python reticulatus)

Ular Belang, atau juga dikenal sebagai Ular Sanca, adalah salah satu ular terbesar di dunia. Ular ini memiliki tubuh yang panjang dan kuat, dengan pola kulit yang khas berwarna cokelat dengan bintik-bintik hitam. Ular Belang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 10 meter atau lebih.

Ular Belang dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, hutan bakau, dan daerah rawa-rawa. Mereka juga sering ditemui di sekitar pemukiman manusia dan persawahan.

Salah satu karakteristik menarik dari Ular Belang adalah kemampuannya dalam memangsa mangsa yang lebih besar darinya. Mereka menggunakan tubuh yang kuat dan teknik melilit untuk menaklukkan mangsanya. Ular Belang juga terkenal karena kemampuannya untuk berenang dengan sangat baik.

2. Ular Sawa (Naja sputatrix)

Ular Sawa, juga dikenal sebagai Ular Kapak, memiliki tubuh yang ramping dan panjang. Warna kulitnya umumnya berwarna hijau kecokelatan dengan pola belang di sepanjang tubuhnya.

Ular Sawa dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, semak belukar, dan lahan pertanian. Mereka sering terlihat di sekitar persawahan, menjadikannya salah satu jenis ular sawah yang paling populer di Indonesia.

Salah satu karakteristik menarik dari Ular Sawa adalah racunnya yang sangat mematikan. Gigitan dari ular ini dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, berhati-hatilah jika Anda menemui Ular Sawa.

3. Ular Hijau (Trimeresurus albolabris)

Ular Hijau, juga dikenal sebagai Ular Bambu Hijau, memiliki warna kulit yang mencolok dengan corak hijau cerah. Tubuhnya relatif kecil dan ramping, dengan panjang sekitar 1 hingga 1,5 meter.

Ular Hijau biasanya ditemukan di hutan-hutan lebat dan daerah perbukitan yang tinggi. Mereka juga sering terlihat di sekitar persawahan, terutama di daerah pegunungan.

Salah satu karakteristik menarik dari Ular Hijau adalah kecepatannya yang luar biasa. Mereka dapat bergerak dengan cepat dan lincah di antara pepohonan. Ular Hijau juga dikenal karena bisanya yang beracun, meskipun racunnya biasanya tidak mematikan bagi manusia.

4. Ular Sanca Batik (Malayopython reticulatus)

Ular Sanca Batik adalah salah satu subspesies Ular Belang (Python reticulatus). Mereka memiliki pola kulit yang indah dan unik, mirip dengan motif batik tradisional Indonesia.

Ular Sanca Batik dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan, daerah rawa-rawa, dan daerah pertanian. Mereka sering terlihat di sekitar pemukiman manusia.

Ular Sanca Batik adalah salah satu jenis ular yang paling populer di kalangan pecinta reptil. Pola kulitnya yang indah membuatnya menjadi daya tarik tersendiri. Beberapa individu Ular Sanca Batik bahkan memiliki pola kulit yang menyerupai huruf-huruf atau angka-angka.

5. Ular Liar (Pseudonaja textilis)

Ular Liar, atau juga dikenal sebagai Ular King Brown, adalah salah satu jenis ular berbisa yang dapat ditemui di Indonesia. Mereka memiliki tubuh yang besar dan berat, dengan panjang mencapai 2 hingga 3 meter.

Ular Liar biasanya ditemukan di daerah pedesaan, semak belukar, dan hutan-hutan lebat. Mereka sering terlihat di sekitar persawahan dan tempat-tempat dengan populasi tikus yang tinggi.

Salah satu karakteristik menarik dari Ular Liar adalah kecepatannya dalam bergerak. Mereka juga memiliki kemampuan berburu yang baik, terutama dalam menangkap hewan pengerat seperti tikus. Gigitan dari Ular Liar dapat menyebabkan keracunan yang serius dan membutuhkan penanganan medis segera.

6. Ular Tanah (Calloselasma rhodostoma

Ular Tanah, atau juga dikenal sebagai Ular Kobra Gading, memiliki tubuh yang pendek dan gemuk dengan sisik-sisik yang kasar. Warna kulitnya bervariasi, mulai dari cokelat kekuningan hingga merah kemerahan.

Ular Tanah biasanya ditemukan di daerah berawa-rawa, hutan rawa, dan daerah bersemak belukar. Mereka juga dapat ditemui di sekitar persawahan.

Ular Tanah adalah salah satu jenis ular berbisa yang paling berbahaya di Indonesia. Racunnya dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan mempengaruhi pembekuan darah. Gigitan dari Ular Tanah dapat menyebabkan luka yang parah dan memerlukan perawatan medis yang intensif.

7. Ular Sawah Cokelat (Enhydris enhydris)

Ular Sawah Cokelat memiliki tubuh yang ramping dan berwarna cokelat kehitaman. Mereka memiliki panjang sekitar 50 hingga 70 cm.

Ular Sawah Cokelat biasanya ditemukan di daerah persawahan, rawa-rawa, dan sungai-sungai kecil. Mereka merupakan ular yang sangat teradaptasi dengan lingkungan air.

Ular Sawah Cokelat adalah salah satu jenis ular sawah yang paling umum dijumpai di Indonesia. Mereka mampu berenang dengan lincah dan berburu ikan serta kodok di sekitar perairan sawah. Meskipun tidak berbisa, Ular Sawah Cokelat tetap harus diperlakukan dengan hati-hati karena dapat menggigit jika merasa terancam.

8. Ular Bisa (Bungarus fasciatus)

Ular Bisa, atau juga dikenal sebagai Ular Krait Bungar, memiliki tubuh yang ramping dengan pola belang hitam dan putih yang khas. Mereka memiliki panjang sekitar 1 hingga 1,5 meter.

Ular Bisa biasanya ditemukan di hutan-hutan lebat, semak belukar, dan daerah pertanian. Mereka juga dapat ditemui di sekitar pemukiman manusia.

Ular Bisa merupakan salah satu jenis ular berbisa yang memiliki racun yang sangat kuat. Gigitan dari Ular Bisa dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan gangguan pernapasan yang berpotensi mematikan. Meskipun demikian, Ular Bisa cenderung bersifat pemalu dan jarang menyerang manusia kecuali jika merasa terancam.

9. Ular Siput (Oxyuranus scutellatus)

Ular Siput, atau juga dikenal sebagai Ular Taipan, adalah salah satu jenis ular berbisa terdahsyat di dunia. Tubuhnya panjang dan ramping, dengan pola kulit yang berwarna cokelat kekuningan.

Ular Siput biasanya ditemukan di daerah terbuka, seperti padang rumput, semak belukar, dan lahan pertanian. Mereka juga sering terlihat di sekitar persawahan.

Ular Siput adalah salah satu ular berbisa terkuat yang dapat ditemui di Indonesia. Racunnya sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf manusia. Ular Siput terkenal karena sikapnya yang agresif jika merasa terancam.

10. Ular Kobra (Naja spp.)

Ular Kobra adalah kelompok ular berbisa yang terdiri dari berbagai spesies, seperti Ular Kobra India (Naja naja) dan Ular Kobra Filipina (Naja philippinensis). Mereka memiliki tubuh yang besar dan berkepala lebar.

Ular Kobra dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan-hutan, semak belukar, dan lahan pertanian. Beberapa spesies Ular Kobra juga sering ditemui di sekitar pemukiman manusia.

Ular Kobra terkenal karena keindahan dan keanggunannya, tetapi juga karena racunnya yang sangat mematikan. Gigitan dari Ular Kobra dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian jika tidak segera ditangani. Ular Kobra juga memiliki sikap yang agresif jika merasa terancam.

Cara Mengusir Ular Sawah

1. Menerapkan Tindakan Pencegahan

Sebelum ular sawah menyerang lahan pertanian Anda, penting untuk menerapkan tindakan pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

a. Membersihkan Lahan Pertanian

Ular sawah biasanya suka bersembunyi di semak-semak atau rerumputan tinggi. Pastikan Anda membersihkan lahan pertanian secara teratur untuk mengurangi tempat persembunyian mereka.

Singkirkan sampah, kayu busuk, atau tumpukan daun yang dapat menjadi tempat persembunyian potensial bagi ular sawah.

b. Membuat Pembatas Fisik

Pembatas fisik seperti pagar berlubang kecil atau kawat berduri dapat membantu mencegah ular sawah masuk ke lahan pertanian Anda. Pastikan pembatas tersebut dipasang dengan rapat dan mencakup seluruh batas lahan.

c. Menggunakan Repelan Alami

Beberapa tumbuhan memiliki bau yang tidak disukai oleh ular sawah. Anda dapat menggunakan tanaman seperti lantana, daun kecubung, atau serai sebagai tanaman pengusir ular sawah. Tempatkan tanaman-tanaman ini di sekitar lahan pertanian Anda untuk membantu mengusir ular sawah.

2. Menggunakan Teknik Pengusiran Ular Sawah

Jika Anda telah mengidentifikasi keberadaan ular sawah di lahan pertanian Anda, berikut adalah beberapa teknik pengusiran yang efektif:

a. Menggunakan Getah Jarak Pagar

Getah jarak pagar memiliki bau yang sangat tidak disukai oleh ular sawah. Anda dapat mengoleskan getah tersebut di sekitar batas lahan pertanian Anda atau di tempat-tempat yang sering dilalui ular sawah. Bau getah jarak pagar akan membuat ular sawah menjauh dari lahan pertanian Anda.

b. Menggunakan Pengusir Ultrasonik

Pengusir ultrasonik adalah alat yang menghasilkan suara ultrasonik yang tidak terdengar oleh telinga manusia, tetapi mengganggu ular sawah. Tempatkan pengusir ultrasonik di sekitar lahan pertanian untuk mengusir ular sawah secara efektif.

c. Menggunakan Penghalang Fisik

Anda juga dapat menggunakan penghalang fisik seperti kain berduri atau jaring berlubang kecil untuk mencegah ular sawah masuk ke lahan pertanian. Tempatkan penghalang tersebut di sekitar tanaman yang ingin Anda lindungi.

Kesimpulan

Indonesia memiliki berbagai jenis ular sawah yang menakjubkan dan menarik untuk dipelajari. Itulah 10 jenis ular sawah paling populer di Indonesia, mulai dari Ular Belang yang besar hingga Ular Kobra yang mematikan.

Setiap jenis ular memiliki karakteristik dan habitatnya sendiri-sendiri. Penting untuk selalu berhati-hati ketika berada di lingkungan yang mungkin menjadi habitat ular dan menghindari kontak langsung dengan mereka.

Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat menghargai keindahan dan keberagaman alam Indonesia sambil menjaga keselamatan diri kita sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *